Pelatihan Cara Berpikir Sistem: Upaya Peningkatan Kapabilitas Mahasiswa dalam Menyusun Kerangka Berpikir Penelitian

Published by hmgp.geo on

Yogyakarta – Berangkat dari sebuah keinginan untuk melakukan riset tematik dan pengabdian masyarakat, Departemen Geografi Pembangunan (DGP) Fakultas Geografi UGM bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Geografi Pembangunan (HMGP) UGM menginisiasikan kegiatan pelatihan Cara Berpikir Sistem (CBS) yang difasilitasi oleh KAIL Bandung. KAIL Bandung merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada peningkatan kapasitas individu dan penyelesaian persoalan masyarakat secara efektif. Kegiatan pelatihan Cara Berpikir Sistem (CBS) ini bertujuan untuk melatih peserta agar mampu melakukan sebuah pemikiran secara sistematis agar dapat menyelesaikan suatu masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Pelatihan Cara Berpikir Sistem (CBS) oleh KAIL Bandung dilaksanakan secara daring melalui video conference Zoom Meeting pada hari Sabtu dan Minggu, 28–29 Agustus 2021 pukul 13.00–17.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta dari DGP serta tiga orang tentor dan satu mentor dari KAIL Bandung. Pada kegiatan pelatihan ini, peserta dibagi menjadi tiga kelompok kecil yang didampingi oleh satu orang tentor tiap kelompok untuk melakukan diskusi intensif dan interaktif. Tentor dalam kegiatan ini adalah Farhad Zamani, Jeremia Manurung, serta Fransisca Damarratri.

Kegiatan pelatihan CBS dibuka oleh Guru Besar Fakultas Geografi UGM, yaitu Prof. M. Baiquni, M. A. Beliau berharap melalui pelatihan ini, mahasiswa senantiasa bisa mengembangkan potensi yang ada serta terus membuka peluang untuk berinovasi. Hari pertama pelatihan diawali dengan perkenalan interaktif peserta, tentor, dan mentor melalui website Miro. Selanjutnya, peserta diberi pemahaman dasar tentang CBS. Pemahaman tentang CBS di hari pertama dimulai dari pengantar CBS, kebijaksanaan dalam CBS, pengenalan analisis gunung es, memahami kejadian, pengenalan terhadap tools CBS beserta indikatornya, serta pengenalan tentang Causal Loop Diagram. Pada pelatihan hari pertama, peserta dalam setiap kelompok membuat sebuah indikator pada setiap permasalahan yang diangkat dengan benar melalui website Miro. Indikator yang telah dituliskan oleh kelompok masing-masing kemudian divisualisasikan dalam diagram BOT (Behaviour Over Time) untuk menggambarkan kecenderungan dari indikator yang ada terhadap waktu.

Pada kegiatan pelatihan di hari kedua, peserta diberikan pemahaman tentang materi struktur sistem, menemukan leverage points, dan menyusun strategi intervensi struktur kompleks. Kegiatan di hari kedua dibuka dengan menggunakan website GatherTown sebagai pemikat untuk memahami leverage points. Indikator per kelompok yang sudah ditentukan di hari pertama kemudian digambarkan dalam sebuah CLD (Causal Loop Diagram) sebagai bentuk penyusunan dan sebab-akibat dari indikator yang sudah ada. Analisis CLD per kelompok tersebut selanjutnya akan menjadi dasar untuk mencari leverage points dan menyusun strategi intervensi terhadap indikator yang sudah ada.

Refleksi dari setiap peserta dilakukan di penghujung kegiatan agar peserta mampu memahami makna dari kegiatan pelatihan yang diikuti. Refleksi tersebut dituliskan dalam website Miro. Peserta yang berkesempatan untuk menyampaikan refleksi secara langsung mendapatkan apresiasi berupa doorprize, yakni madu atau kopi yang dipanen secara langsung dari Kebun KAIL. Di penghujung kegiatan, terdapat pemaparan dari Any Sulistyowati selaku ketua sekaligus koordinator badan eksekutif di KAIL Bandung. Pemaparan tersebut berisi tentang pentingnya penerapan CBS dalam kehidupan serta sedikit cuplikan mengenai materi pelatihan lanjutan CBS. Peserta yang bersedia menjadi fasilitator di Desa Mitra DGP, yaitu Desa Wonokromo, Pleret, Bantul akan diberikan pelatihan lanjutan CBS agar dapat benar-benar menerapkan proses CBS dalam kehidupan.

Categories: Berita

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.