Kenaikan temperatur di Yogyakarta dan kaitanya dengan fenomena Urban Heat Island dan Urban Sprawl

Sonia Nada Salsabila

sonianada2020@mail.ugm.ac.id

Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Tugu Yogyakarta

Sumber: Wikipedia Indonesia, Kota Yogyakarta

Yogyakarta merupakan kota yang dikelilingi oleh wilayah sub urban hingga rural area di sekitarnya. Berdasarkan letak Geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110°24’19”-110°28’53” Bujur Timur dan antara 07°15’24”- 07°49’26” Lintang Selatan. Kota Yogyakarta memiliki luas hanya sebesar 32,5 Km2 atau 1,02 % dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak terjauh dari utara ke selatan kurang lebih 7,5 km dan dari barat ke timur kurang lebih 5,6 km. Kota Yogyakarta yang terletak di memiliki kemiringan lahan yang relatif datar antara 0 – 2 %. Secara administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan. Terletak di tengah Provinsi DIY dan dikelilingi Kota atau kabupaten lainnya dengan batas wilayah sebelah utara yakni Kabupaten Sleman, sebelah timur yakni Kabupaten Bantul, dan sebelah selatan dan barat yaitu Kabupaten Bantul dan Sleman. read more

Pendekatan Citizen Centric E-Government sebagai Cara Pandang Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh: Laila Novita Gamawati

Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan berbagai inovasi baru di berbagai  bidang, salah satunya bidang komunikasi dan informasi. Munculnya teknologi komputasi dan internet telah mengubah cara komunikasi seseorang yang dulunya harus bertatapan langsung ketika berkomunikasi, kini hanya bermodalkan telepon genggam saja yang dilengkapi jaringan internet, kita sudah dapat berkomunikasi dimanapun dan kapanpun. Dengan jaringan internet, kita juga dapat mengakses berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Hal tersebut tentunya berdampak pada meningkatnya pengguna internet. Peningkatan ini berpengaruh terhadap desakan agar pemerintah dapat memberikan pelayanan tidak hanya secara offline, tetapi juga secara online. Oleh karena itu diperlukan suatu pengembangan yang bertujuan untuk memfasilitasi pengguna internet agar dapat mengakses berbagai informasi terkait dengan pelayanan pemerintahan. read more

Mengenal Lebih Dekat Jalan Palagan Tentara Pelajar Sleman, Yogyakarta

Muhammad Adrian Majiid

adrian.majiid@mail.ugm.ac.id

Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Pembangunan wilayah tidak dapat lepas kaitannya dengan fasilitas atau infrastruktur transportasi, khususnya ketersediaan dan kualitas jalan. Infrastruktur jalan berfungsi untuk memberikan akses kepada masyarakat dalam menjangkau berbagai lokasi serta menunjang pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Wunas dan Natalia, 2015). Jalan juga menjadi penghubung antar wilayah yang memungkinkan terjadinya interaksi regional. Kabupaten Sleman sebagai kabupaten yang terus mengalami perkembangan dilengkapi dengan infrastruktur jalan yang cukup memadai. Terdapat tiga jalan utama yang menjadi penyokong mobilitas masyarakat dan komoditas di Kabupaten Sleman, yaitu Jalan Magelang di sisi barat, Jalan Kaliurang di sisi timur, dan Jalan Palagan di bagian tengah. read more

Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dalam Mewujudkan Kota yang Efisien

Adina Muliawati

adina.m@mail.ugm.ac.id

Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022

Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Ilustrasi Transit Oriented Development (TOD)

Sumber: https://images.app.goo.gl/VRcyxgkJ3FN22h8T7

          Pertumbuhan penduduk di kota- kota Indonesia semakin meningkat seiring dengan berkembangnya waktu. Hal ini tentunya dapat memberikan dampak terhadap permasalahan mobilitas pada kota, seperti terjadinya kemacetan akibat banyaknya penggunaan kendaraan pribadi dan timbulnya polusi yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, adanya fenomena urban sprawl di beberapa kota besar Indonesia juga menyebabkan adanya perkembangan permukiman penduduk di wilayah peri urban yang mana sebagian penduduknya memiliki beberapa aktivitas di kota. Hal ini tentunya akan menambah permasalahan mobilitas di kota seperti meningkatnya kemacetan, terlebih jika kota tidak menyediakan fasilitas transportasi umum yang berdampak pada ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dalam melakukan perpindahan atau mobilitas. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mewujudkan optimalisasi penggunaan transportasi umum, seperti bus trans dan kereta api sehingga dapat mewujudkan kota yang efisien. read more

MRT Jakarta Fase 2: Transportasi Bawah Tanah dan Melayang Sebagai Penyokong Ibukota

Yeremia Christian

yeremia.christian@mail.ugm.ac.id

Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

MRT Jakarta

Sumber: Unsplash.com/@Achmad Al Fadhli

Jakarta terkenal sebagai sebuah kota metropolitan. Metropolitan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kawasan perkotaan yang relatif besar, baik dari ukuran luas wilayah, jumlah penduduk, ataupun skala aktivitas ekonomi dan sosial. Jakarta memiliki peran dan fungsi yang sangat beragam. Jakarta adalah tempat pusat perdagangan dan jasa, wadah perusahaan-perusahaan multinasional, pusat kekuatan politik dan administrasi negara, tempat pengembangan dan penggunaan teknologi dan telekomunikasi canggih serta wadah aktivitas-aktivitas penting negara lainnya. Oleh sebab itu, Jakarta menjadi pusat daya tarik bagi semua orang sebagai tempat penunjang dan peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Berdasarkan hasil pendataan Pemerintah Provinsi DKI pada 2019 menyebutkan bahwa kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 118 kali lipat dari angka rata-rata nasional. read more

Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Archipelago State: Upaya Mengkaji dan Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi Wilayah Kepulauan di Indonesia

Zaky Alfarizi

zakyalfarizialfarizi@mail.ugm.ac.id

Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022

Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Peta Administrasi Indonesia

Sumber: Peta Tematik Indonesia

Studi ekonomi regional pada dasarnya sangat menekankan aspek wilayah dalam kajiannya yang sangat berkaitan dengan aspek regional equality maupun spatial distribution of resources, baik intra wilayah maupun antar wilayah (Sodik, 2006). Aspek tersebut tentunya dapat dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmu ekonomi yang berfungsi untuk menjelaskan gejala-gejala atau fenomena yang berkaitan dengan perilaku spasial ekonomi dalam mencapai tujuan masing-masing. Perilaku spasial tentunya harus menyesuaikan dengan karakteristik wilayah yang dimiliki di setiap negara agar kebijakan ekonomi yang diberlakukan sesuai dengan situasi lapangan (Priyarsono, 2016). Sebagaimana yang diketahui bahwa faktor geografis dalam perspektif spasial dapat menjadi salah satu hambatan dalam mewujudkan pemerataan ekonomi. Hal inilah yang terjadi di Indonesia. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara archipelago memang dapat menjadi daya tarik wisatawan akan keindahan alamnya, tetapi disisi lain menjadi tantangan karena adanya laut yang memisahkan daratan-daratan di Indonesia. Adanya laut dapat mengakibatkan menurunnya tingkat aksesibilitas dan konektivitas antar pulau sehingga dapat memperlambat pergerakan dan menambah biaya mobilitas barang dan jasa. Akibatnya, distribusi pendapatan juga tidak tersebar secara merata. Situasi ini mendorong terjadinya ketimpangan pembangunan ekonomi di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia, baik dari sisi Jumlah PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Ketersediaan Infrastruktur, Lembaga Hukum yang transparan, dan lain-lain. Akibatnya, wilayah yang mengalami defisit kapital sehingga berakibat pada timbulnya kemiskinan. Oleh karena itu, untuk mengatasi itu semua, hendaknya terdapat sebuah sistem pembangunan ekonomi khusus dengan paradigma archipelago state yang telah disesuaikan dengan kondisi spasial Indonesia sehingga upaya-upaya yang dilakukan dapat terlaksana secara optimal sehingga dapat mengurangi angka ketimpangan dan kemiskinan ekonomi di Indonesia. read more

Mengulas Implikasi Mass Tourism Dalam Pertumbuhan Aktivitas Pariwisata

Adellia Putri Rachmasari (1), Muhammad Ali Syahadah (2), Sulthan Aflahuddin (3)

(1) adellia.putri.rachmasari@mail.ugm.ac.id (2) muhammad.ali.syahadah@mail.ugm.ac.id
(3) aflathan@mail.ugm.ac.id

(123) Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2022

(123) Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Ilustrasi Mass Tourism.

Sumber: unsplash.com/@shlomo99

Pariwisata merupakan salah satu industri yang sangat berkembang di masa kini. Indonesia sendiri telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi penting, karena keberadaannya mampu memberikan multiplier effects bagi sektor lainnya. Industri pariwisata dapat menjadi solusi perekonomian di beberapa tempat yang memang memiliki potensi atraksi wisata yang besar, baik atraksi alam maupun buatan.  read more

Strategi Pangan Berkelanjutan Indonesia Berbasis Archipelago State

Maya Sukma Aprilia1, Sonia Nada Salsabila2

1 mayasukmaaprilia@mail.ugm.ac.id 2 sonianada2020@mail.ugm.ac.id

12 Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2021

12 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Hal ini dapat terjadi karena Indonesia terletak di ekuator yang menyebabkan negara Indonesia memiliki iklim tropis. Hal ini menjadikan Indonesia mendapat intensitas penyinaran matahari terbanyak sepanjang tahun sehingga memiliki iklim tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan di mana perbedaan suhu dan kondisi antara dua musim tersebut tidak berbeda drastis. Selain itu, banyaknya aktivitas vulkanik juga menyebabkan tanah di Indonesia menjadi subur. Hal ini dapat menunjang aktivitas agrikultur dengan baik. Oleh karena itu, pertanian atau agrikultur merupakan salah satu yang paling berkembang di Indonesia dan merupakan mata pencaharian utama penduduk. Pertanian mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ekonomi negara sehingga mayoritas masyarakat Indonesia adalah bermata pencaharian di bidang pertanian. read more

Efek Domino Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Terhadap Pembangunan Wilayah di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Perspektif Geografi

Muhammad Yuda Aditya1, Muhammad Zaky Alfarizi2

1 yudaaditya8012@mail.ugm.ac.id 2 zakyalfarizi22@mail.ugm.ac.id

12 Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2021

12 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

      Menjelang diadakannya event World Superbike 2021 yang rencananya akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika pada tanggal 19-21 November mendatang, Mandalika kembali menjadi topik perbincangan hangat di tengah masyarakat. Sirkuit Mandalika merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kawasan Mandalika ditetapkan menjadi KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 tentang Kawasan Khusus Ekonomi Mandalika. Menurut peraturan pemerintah tersebut, KEK Mandalika merupakan zona pariwisata yang dibangun dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Barat serta untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional. read more

Pengelolaan Sampah dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan (Waste Management in the Context of Waste Management)

Nabila Zahra Nur Aminah1, Adina Muliawati2

1 nabilazahranuraminah@mail.ugm.ac.id 2 adina.m@mail.ugm.ac.id

12 Divisi Riset dan Keilmuan HMGP UGM 2021

12 Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah (UU Nomor 18 Tahun 2008). Menurut Waste Management (2021), pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah. read more